Hindari Ledakan, Kodeco Perdalam Pipa hingga 19 Meter dari Permukaan Laut
Tanggal Kirim:13 Agustus 10
SURABAYA – Kekhawatiran kebocoran pipa gas milik PT Kodeco Energy Co Ltd di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) Pelabuhan Tanjung Perak bakal sedikit terurai. Kodeco berencana memperdalam pipa hingga 19 meter dari permukaan laut (low water spring-LWS).
Dengan pendalaman 11,5 meter dari posisi awal 8,5 meter, kemungkinan bahaya pipa tersebut tertabrak kapal akan berkurang. Kebijakan Kodeco yang harus memulai pendalaman pada 27 Agustus itu merupakan hasil pertemuan jajaran terkait di Jakarta pada Jumat (6/8).
”Semoga bisa dilakukan tepat waktu. Saat ini, kami masih menunggu hasil engineering critical assessment oleh kontraktor. Pekan ini hasilnya kami dapatkan,” kata Vice President Operation Kodeco Energy Co Ltd Imron Ashari saat dihubungi kemarin (11/8).
Dia menjelaskan, pihaknya akan menjalankan hasil pertemuan dengan pemerintah. Berdasar hasil pertemuan yang sudah berlangsung berkali-kali tersebut, menurut dia, pipa gas akan dipindah pada awal 2011. Namun, dia belum mau berkomentar soal pemindahan pipa itu.
Imron berharap pendalaman pipa tersebut sudah cukup. Dengan demikian, rencana pemindahan tidak perlu dilakukan lagi. Pihaknya mengklaim posisi pipa saat ini baru 13 meter di bawah permukaan laut. ”Kita lihat hasil pendalaman dulu,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Perwakilan Badan Pelaksana Migas Jawa Timur, Papua, dan Maluku (Japalu) Hamdi Zainal menyatakan mendukung penuh. ”Itu harus dipenuhi,” tegasnya singkat.
Sebelumnya, Gubernur Soekarwo selalu meminta Kodeco memindahkan pipanya. Pipa yang memotong alur di APBS itu dikhawatirkan meledak bila sampai bocor atau pecah karena tersangkut jangkar kapal maupun bergesekan dengan badan kapal. Dampak negatif lain dirasakan dalam perekonomian Jatim. ”Waktu bongkar muat lebih lama sampai lima hari. Standar internasional maksimal hanya dua hari,” terangnya.
Kekhawatiran Soekarwo itu diamini Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Tanjung Perak Erwin Rosmali. Menurut dia, idealnya pipa Kodeco harus dipindah. ”Aturan lalu lintas laut sudah jelas, tidak boleh ada sesuatu yang menghalangi alur dengan alasan apa pun,” terang dia. (sep/aan/dim/c5/aww)