MAKASSAR: PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV selama 2009-2010 akan mengucurkan dana Rp485 miliar untuk merampungkan konstruksi terminal peti kemas Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Direktur Keuangan Pelindo IV Mulyono mengatakan tahun ini pihaknya menggelontorkan sekitar Rp90 miliar untuk persiapan konstruksi dan Rp395 miliar lagi pada tahun depan.
Pelindo IV menyiapkan Rp175 miliar dari jumlah investasi tersebut untuk pengadaan fasilitas dermaga, khususnya pembelian alat peti kemas termasuk dua unit container crane.
Terminal peti kemas (TPK) Kariangau dibangun bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kaltim. Proyek ini semula diperkirakan membutuhkan investasi Rp500 miliar, tetapi kemudian membengkak.
“Tahun lalu kami sudah keluarkan Rp20 miliar. Tahun ini dan tahun depan masing-masing Rp90 miliar dan Rp395 miliar. TPK Kariangau akan menggantikan pelabuhan lama yang sudah terlalu padat,” jelas Mulyono, kemarin.
Dia mengatakan Pelindo IV menargetkan TPK Kariangau beroperasi mulai 2011. Dengan demikian, seluruh proses konstruksi harus rampung paling lambat akhir 2010.
Untuk proyek ini, sebagian dana bersumber dari internal Pelindo. “Kucuran Rp90 miliar tahun ini merupakan modal internal. Untuk tahun depan kami memang harus mencari sumber dana lain sebab total kebutuhan belanja modal saja mencapai Rp500-an miliar,” ungkapnya.
TPK Kariangau dibangun di atas lahan 57 hektare milik Pemprov Kaltim. Pengelolaannya diserahkan kepada Pelindo IV dengan sistem pembagian saham sesuai dengan nilai penyertaan modal.
Selain dari Pelindo IV, proyek itu mendapat bantuan dana dari APBN sekitar Rp99 miliar dan APBD Kaltim Rp70 miliar.
Dana Pelindo IV akan dipakai untuk membangun fasilitas dermaga, pengerukan awal, dan pengadaan suprastruktur. Adapun dana dari APBN dimanfaatkan untuk pengerjaan reklamasi, sheet pile, dan dua unit trestle, sedangkan anggaran APBD untuk pembangunan fasilitas sisi darat.
Pada 2008, arus peti kemas di Pelabuhan Balikpapan lama mencapai 86.792 TEUs atau naik 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Realisasi arus barang tersebut juga melampaui target awal tahun sebesar 79.850 TEUs.
Seluruh bongkar muat barang di Pelabuhan Balikpapan termasuk kategori perdagangan dalam negeri. Arus bongkar peti kemas tercatat 43.785 TEUs atau meningkat 10,2% dibandingkan dengan 2007.
Arus muat di pelabuhan itu sedikit lebih rendah, yaitu 43.007 TEUs atau naik 9,9% dibandingkan dengan 2007.
Kinerja Pelabuhan Pontianak
Sementara itu, Pelabuhan Indonesia II cabang Pelabuhan Pontianak selama 2008 melayani bongkar muat barang 4,5 juta ton atau naik tipis dibandingkan dengan arus bongkar muat pada tahun sebelumnya sebanyak 4,4 juta ton.
Arus barang tersebut berasal dari perdagangan luar negeri 499.093 ton, dengan perincian impor (bongkar) 132.994 ton dan ekspor (muat) 366.099 ton.
Selain itu, dari perdagangan dalam negeri 4,07 juta ton, dengan perincian bongkar 3,09 juta ton dan muat 975.009 ton.
Adapun arus peti kemas melalui pelabuhan itu mencapai 132.732 TEUs (119.413 boks) atau turun 14,19% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 143.443 TEUs (131.619 boks).
Arus kunjungan kapal tercatat sebanyak 4.778 unit (6,4 juta GT) atau naik tipis dibandingkan dengan tahun sebelumnya 4.503 unit (5,7 juta GT).(Hum@s-dan)