SURABAYA: Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November 1945 Surabaya untuk melakukan survei dan kajian terkait daerah aliran sungai Kali Lamong termasuk terhadap proyek pelabuhan Teluk Lamong milik PT Pelabuhan Indonesia III.
Survei tersebut untuk mengetahui dan mendalami penyebab banjir di daerah hilir sungai itu yang telah menyebabkan putusnya jalur transportasi Surabaya-Gresik-Lamongan.
Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan pihaknya telah meminta ITS untuk melakukan survei dan kajian tentang DAS Kali Lamong termasuk kondisi muara serta terhadap keberadaan Proyek Pelabuhan Teluk Lamong.
“Kami berharap kajian dan survei ini akan dapat mengetahui dan memetakan penyebab banjir Kali Lamong,” ujarnya kepada Bisnis, di sela-sela Seminar Kebangsaan, hari ini.
Apalagi, lanjut dia, ada informasi jika proyek pelabuhan milik Pelindo III itu [pelabuhan Teluk Lamong] diduga sebagai pemicu banjir. Namun perlu ada survei yang valid.
Seperti diketahui sejak awal proyek Pelabuhan multiporpose Teluk Lamong sempat menjadi poliemik khususnya pada masa kepemimpinan Gubernur Jatim Imam Utomo. Pemrpov menilai proyek pelabuhan itu akan membahayakan kelesatrian ekologi maupun eksosistem lingkungan dikawasan Kali Lamong, karena merupakan kawasan konsevasi.
Pelindo III sendiri membangun proyek pelabuhan untuk sarana perluasaan Pelabuhan Tanjung Perak yang akan segera memasuki kapasitas maksimal. Awalnya, Pelindo III membutuhkan lahan 250 hektare untuk areal proyek pelabuhan yang rencananya pada 2013 ini bisa beroperasi. Namun Imam Utomo kala itu hanya menyetujui 50 hektare saja oleh Pelindo dan kini sedang digarap.
Soekarwo menegaskan bila hasil survei menunjukkan bila proyek pelabuhan Kali Lamong penyebab banjir, Pemprov Jatim meminta Pelindo III terlibat dalam proses penanganan banjir. “Pelindo III harus mau terlibat bila hasil surveinya menunjukkan proyek Teluk Lamong memicu banjir,” tegasnya.
Kepala Humas PT Pelindo III, Edy Prayitno menegaskan pihaknya mempersilahkan agar proyek pelabuhan Teluk Lamong untuk disurvei Pemprov. “Monggo saja bila ITS yang diutus Pemprov Jatim mau survei kelayakan proyek Teluk Lamong khususnya apa proyek itu memicu banjir atau tidak. Tapi perlu diketahui, proyek ini sudah melalui prosedur proyek,” kata Edy.
Edy menjelaskan proyek Teluk Lamong telah melalui proses uji kelayakan termasuk proses analisa dampak lingkungan dan rekomendasinya kelayakan proyek telah dikeluarkan sejumlah instansi terkait seperti Kementrian Pekerjaan Umum dan Kementrian Lingkungan Hidup.(dw)
sumber: berita-jatim.com