CUACA BURUK
SURABAYA (Suara Karya): Ratusan truk pengangkut barang tujuan Indonesia Bagian Timur sudah tertahan hingga 5 hari di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya akibat cuaca buruk. Para pemilik barang mudah busuk seperti ikan, buah dan sayuran juga sudah bersiap menanggung rugi akibat gelombang tinggi yang membuat khawatir perusahaan pelayaran tersebut.
Sejumlah pengemudi truk mengaku tak bisa berbuat apa-apa-atas keputusan perusahaan kapal yang tidak berani melaut. “Informasinya, gelombang di tengah laut bisa mencapai ketinggian 4-5 meter, wajar kalau kapalnya tidak berani datang ke Surabaya,” ujar salah satu sopir truk, Wastono (35) saat ditemui Pelabuhan Roro Tanjung Perak Surabaya, Senin (31/7).
Para pengemudi truk pengangkut barang terutama sayuran dan buah-buahan, kini masih terus berkoordinasi dengan pemilik barang, apakah barang itu akan tetap dikirim ke alamat tujuan di Indonesia Timur atau dialihkan ke tempat lain.
Karena mereka yang tidak tahu pasti kapan bisa diseberangkan itu, khawatir akan terjadi kerusakan yang semakin parah pada komoditas yang sedang mereka angkut tersebut.
Sejumlah pengemudi mengaku menerima informasi bahwa kapal-kapal itu akan beroperasi kembali pada 3 Agustus, setelah cuaca dianggap membaik.
Panjangnya antrean truk yang menunggu kadatangan kapal pengangkut itu bahkan meluber hingga ke luar kawasan pelabuhan. Sebagian sopir truk tetap siaga menjaga muatan yang menjadi tanggungjawab mereka tersebut. Sementara sebagian yang lain pilih bermain kartu untuk menghilangkan kejenuhan.
Pada bagian lain, Kepala Humas Kesyahbandaran Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Marzuki menyatakan bahwa tidak adanya kapal yang datang karena kebijakan dari pelabuhan di Indonesia timur tempat kapal bertolak.
“Kami tidak mengeluarkan larangan pemberangkatan kapal. Kemungkinan kapal-kapal dari pelabuhan bertolak yang melarang,” ujarnya. (Andira)
Sumber: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=284143