Kapal Tanker Indonesia Mengalami Kecelakaan Diperairan Singapura

Lebih dari 12 jam setelah dua kapal bertabrakan di perairan Singapura, tiga awak kapal masih hilang, sementara dua lainnya tewas.

Kecelakaan tersebut, yang melibatkan kapal keruk yang terdaftar di Dominikan dan kapal tanker yang terdaftar di Indonesia, terjadi pada dini hari Rabu (13 September), sekitar 1,7 mil laut barat daya Pulau Sisters.

Kapal keruk, yang memiliki 12 awak kapal, terbalik. Awaknya terdiri dari 11 warga China dan satu orang Malaysia.

Tujuh warga China diselamatkan dan dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Singapura untuk perawatan. Pada Rabu siang, setidaknya dua dari tujuh orang tersebut tetap berada di rumah sakit. Dua mayat ditemukan dan tiga awak kapal masih hilang.

Ketika The Straits Times tiba di kapal yang terbalik pada hari Rabu siang, kapal-kapal dari pihak berwenang berpatroli di daerah tersebut. Perahu yang membawa para penyelam berhenti di samping kapal keruk.

26 awak Indonesia di kapal tanker tersebut tidak terluka. Namun, bagian depan kanan kapal itu terlihat rusak. Sistem Informasi Lalu Lintas Kapal Singapura dilengkapi dengan kapal navigasi sebelum terjadi tabrakan.

Tanker yang terdaftar di Indonesia adalah Kartika Segara.

Kapal keruk yang terdaftar di Dominikan, JBB De Rong, dipecat oleh perusahaan Malaysia, LK Global Shipping, menurut www.dredgepoint.org. Perwakilan LK Global Shipping berada di Singapore General Hospital namun menolak berkomentar saat didatangi.

Perwakilan dari Kedutaan Besar China di Singapura berada di Rumah Sakit Umum Singapura untuk mengunjungi korban yang selamat. Konsul Jenderal Wang Jiarong mengungkapkan keprihatinannya terhadap awak kapal yang hilang tersebut dan berharap pihak berwenang akan melakukan yang terbaik dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA) mengatakan bahwa mereka diberitahu kejadian tersebut sekitar pukul 12.40 pada hari Rabu.

Dikatakan bahwa kapal keruk itu transit di jalur barat, sementara kapal tanker tersebut meninggalkan Singapura untuk bergabung dengan jalur timur di Selat Singapura.

MPA memimpin operasi pencarian dan penyelamatan untuk orang-orang yang hilang. Dua kapal tunda telah memindahkan kapal keruk ke daerah dekat Pulau Senang untuk melakukan operasi pencarian bawah laut.

Menteri Pertahanan Ng Eng Hen pada hari Rabu pagi Penyelamatan Super Puma Angkatan Darat Republik Singapura 10 dan Chinook, Penjaga Pantai Kepolisian dan Angkatan Pertahanan Sipil Singapura telah ditugaskan untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan.

Kapal patroli dan helikopter juga telah dikerahkan. Kapal diperintahkan untuk waspada terhadap awak kapal yang hilang, dan untuk bernavigasi dengan hati-hati di dekat lokasi kecelakaan.

Tidak ada gangguan terhadap lalu lintas pengiriman di Selat Singapura.

Insiden terbaru terjadi sesaat setelah sebuah kapal perang Amerika Serikat, John S. McCain, bertabrakan dengan sebuah kapal tanker minyak, Alnic MC, di perairan Singapura dari Pedra Branca pada 21 Agustus. Sepuluh pelaut AS tewas dan lima lainnya terluka dalam insiden tersebut. .