Pemerintah Indonesia saat ini sedang melaksanakan Masterplan Perpecapatan dan perluasan pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan dalam kunjungan kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dalam rapat kerja Tim KP3EI koridor Bali dan Nusa Tenggara 29/11 di Nusa Dua Bali. Dalam kegiatan tersebut telah melihat secara langsung di lapangan salah satunya adalah ke Pelabuhan Benoa Bali untuk mengetahui sejauh mana manfaat Pembangunan Pelabuhan Marina Benoa dan melihat kesiapan “Breaking Ground” pembangunan Jalan Tol yang menghubungkan antara Bandara Ngurah Rai- Nusa dua dan Pelabuhan Benoa. Breaking Ground dimungkinkan pertengahan Desember 2011 ini akan segera dilaksanakan sebagai tanda dimulai pekerjaan oleh perusahaan konsosium dari beberapa BUMN dan swasta serta Pemerintah Propinsi Bali yaitu PT. Jasa Marga Bali Tol ( JBT) yang akan membangun jalan tol sepanjang 9,3 km.
Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif di Pelabuhan Benoa dilokasi Breaking Ground jalan Tol Bandara-Nusa dua- Pelabuhan Benoa
Menurut Iwan Sabatini, General Manager Pelindo III Benoa, bahwa kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ibu Mari Elka Pangestu adalah untuk memastikan bahwa pembangunan pelabuhan Marina sangat dibutuhkan. Seperti yang kita ketahui bahwa Pelindo III Benoa bertekad Bali merupakan “Turn Around Port” bagi wisata di Indonesia, dan didalam perkembangannya wisata mancanegara banyak yang menggunakan Kapal Cruise selain dengan Pesawat udara. Pelabuhan Benoa saat ini mempunya 1 dermaga khusus untuk Kapal Cruise namun juga dapat menggunakan Dermaga selatan apabila terdapat kunjungan dua kapal dalam waktu bersamaan, namun fasilitas dermaga selatan masih belum memadai untuk pelayanan kapal cruise, dermaga tersebut untuk pelayanan bongkar muat barang.
Menurut Iwan, bahwa disamping pelayanan kapal Cruise dimana tahun 2011 ini sudah mencapai 33 shipp call dan di tahun 2012 ditargetkan sebanyak 38 shipp call Cruise, Pelabuhan Benoa juga melayani kapal-kapal smal cruise atau banyak disebut “YACHT” dan saat ini mulai bertaburan kapal-kapalk yacht yang parkir ditengah kolam pelabuhan. Pelindo III Benoa sudah saatnya menyambut “trend peningkatan ini” sebagai upaya sinergi apa yang telah banyak dilakukan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memajukan pariwisata di Indonesia, termasuk peningkatan kunjungan kapal-kapal Cruise dan Yacht. Bila melihat tabel dibawah ini maka Bali masih merupakan tertinggi sebagai tujuan utama wisata mancanegara di Indonesia
Tabel : Jumlah Penumpang dari Tujuan utama kapal Cruise di Indonesia
No
|
Tujuan
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
1.
|
BALI
|
19.448
|
35.147
|
50.121
|
51.934
|
2.
|
LOMBOK
|
2.806
|
6.198
|
10.546
|
26.040
|
3.
|
KOMODO
|
15.254
|
16.510
|
13.496
|
17.620
|
4.
|
SEMARANG
|
10.724
|
10.035
|
14.149
|
15.168
|
5.
|
JAKARTA
|
5.542
|
6.080
|
4.152
|
1.428
|
Data: Kementrian Pariwisata dan ekonomi kreatif
Usai mengikuti penjelasan oleh GM Pelindo III Benoa, Mari Pangestu yang didampingi Firmansyah Dirjen Pemasaran Pariwisata mengatakan bahwa Pelabuhan Benoa akan semakin berkembang sejalan dengan akan dibangunnya Jalan Tol yang menghubungkan Bandara Ngurah rai, Nusa Dua dan Pelabuhan Benoa, baik untuk kelancaran logistik juga dapat mendukung kegiatan pariwisata bersama kapal-kapal Cruisenya. Dari presentasi tadi dapat diketahui bahwa di Tahun 2011 data kunjungan wisata mancanegara menuju tempat wisata di kepulauan Indonesia sbb : Bali 50.230 (44%), Jawa 23.027 (20%, Nusa Tenggara 28.338 (25%), Sulawesi 5.622 (5%), Sumatra 3.862 (3%), Papua 1.350 (1%), Kalimantan 800 (1%) Maluku 646 (1%) . Potensi ini sangat mungkin lebih banyak jika infrastruktur dan fasilitas dapat segera dipenuhi dan ditangani dengan serius, bahwa kegiatan pelayanan kapal cruise mempunyai dampak multiplayer efect yang sangat menguntungkan bagi daerah setempat yang dikunjungi, dan Pembangunan Pelabuhan Marina telah masuk dalam list MP3EI, diminta Pelindo III untuk segera membuat kajian infratruktur dan feasibilitas study kepada Tim KP3EI serta persetujuan tata ruang/ RTRW wilayah Bali.
Menjadi perhatian pula bahwa kedepan kapal-kapal Cruise yang masuk ke Indonesia diperkirakan semakin banyak dan makin besar ukurannya yaitu kapal panjangnya diatas 260 meter, serta kunjungan kapal-kapal yachr yang dapat mencapai 200 kapal setiap hari yang sandar/ homestay di pelabuhan Benoa, ini membutuhkan pengembangan infrastruktur yang lebih memadai yaitu perluasan dermaga dan kedalaman kolam dan alur kapal hingga LWS – 12 meter serta sarana terminal yang lebih unik dan dan modern namun tak lepas dari sentuhan budaya. Nantinya dengan terwujudnya Pelabuhan Marina di Benoa maka akan menghasilkan multi-player efek yang besar bagi ekonomi di Bali khususnya disektor pariwisata dan tenaga kerja.
Info.benoaport)