JAKARTA: PT Kereta Api (KA) dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III bekerja sama membangun terminal peti kemas seluas 2 hektare di kawasan Kalimas, Surabaya, untuk mengoptimalisasi pengiriman peti kemas melalui kereta api dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, ke Pelabuhan Tanjung Priok.
General Manager Pelindo III Cabang Tanjung Perak Achmad Baroto mengatakan terminal peti kemas tersebut diharapkan mampu mendukung pencapaian target pengiriman peti kemas 30.000 TEUs, dengan moda kereta api ke Pelabuhan Priok.
“Untuk tahap pertama, terminal peti kemas seluas 2 hektare. Saat ini baru bisa seluas itu. Pembangunan terminal tidak bisa langsung dilakukan karena harus membebaskan dulu lahan milik masyarakat,” paparnya.
Dia mengharapkan pemilik barang bisa memanfaatkan angkutan yang terintegrasi itu untuk mengurani biaya tinggi di sektor logistik “Kami akan sosialisasikan kepada pemilik barang, bahwa kami sudah mempunyai infrastruktur untuk mendorong angkutan intermoda,” paparnya.
Tambahan terminal peti kemas di Stasiun Besar Kalimas itu diharapkan bisa mengurangi kepadatan terminal peti kemas di Tanjung Perak. Selain itu, kepadatan arus lalu lintas di sekitar pelabuhan juga diharapkan berkurang.
Sebelumnya, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) yang merupakan anak usaha dari Pelindo III sudah menandatangani kerja sama dengan PT KA, terkait dengan penggunaan lahan milik BUMN perkeretaapian itu di Kalimas untuk terminal peti kemas.
BJTI menambah lahan penimbunan peti kemas seluas 4 ha, sehingga kapasitas penimbunan mencapai 16.000 TEUs per bulan atau meningkat 40% dibandingkan dengan kapasitas sebelumnya.
Direktur Komersial PT KA Sulistiyo Wimbo Hardjito pekan lalu mengatakan pihaknya mulai fokus mengembangkan angkutan logistik melalui kereta api.
Salah satu strategi adalah pembangunan terminal peti kemas seluar 5.000 m2 di Stasiun Gedebage, Bandung, untuk mengoptimalkan pengiriman peti kemas dari kota itu ke Pelabuhan Priok.
“Selama ini pengiriman ke Priok atau untuk ekspor impor memang belum tergarap dengan baik,” paparnya.
Dia menuturkan salah satu yang membuat pemilik barang enggan menggunakan kereta api karena harus menyewa truk lagi dari Stasiun Pasoso untuk mengirim peti kemas ke Pelabuhan Priok.
“Kalau jalur kereta Pasoso-Priok sudah ada, itu akan lebih memudahkan,” jelasnya.(dra)