SURABAYA: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa telah menyetujui percepatan tenggat waktu pemindahan jaringan pipa milik Kodeco Energy Co Ltd di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan keberadaan jaringan pipa itu mengganggu rencana pengembangan berbagai proyek pelabuhan yang memanfaatkan lintasan pelayaran APBS.
“Usulan tenggat waktu pemindahan jaringan pipa telah disampaikan ke Menko Perekonomian dan telah disetujui,” ujar Soekarwo seusai Upacara Detik-Detik Peringatan Proklamasi 17 Agustus 1945 di Gedung Negara Grahadi Surabaya hari ini.
Dia menambahkan tengat waktu itu telah disampaikan kepada pemerintah pusat, mengingat proses pembangunan pelabuhan di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan akan selesai pada 2013, sedangkan APBS akan segera direvitalisasi agar keberadaan pelabuhan hasil patungan PT Lamicitra Nusantara, Tbk dan PT Pelindo III itu bisa maksimal beroperasi.
Soekarwo menyatakan keberadaan pipa gas bawah laut milik operator gas asal Korea Selatan (Kodeco Energy, Co. Ltd) yang memotong APBS dinilai sebagai ancaman bagi proses pertumbuhan perdagangan antar pulau maupun internasional di provinsi itu.
“Pembangunan pelabuhan patungan Lamicitra dan PT Pelabuhan Indonesia III yang diberi nama proyek MISI [Madura Industrial Seaport City] di Socah, Bangkalan telah mulai dikerjakan dan diperkirakan beroperasi pada 2013. APBS sendiri mesti direvitalisasi dalam setahun sehingga deadline pipa Kodeco dipindah pada 2012,” tegasnya.
Proyek Pelabuhan MISI, kata Soekarwo, telah masuk dalam blue print atau rencana tata ruang wilayah (RTRW) Jatim.(sut)