SURABAYA, kabarbisnis.com: Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) wilayah Jawa Timur, Maluku dan Papua (Japalu), Hadi Prasetyo, menyatakan, pendalaman pipa milik PT Kocedo Energy Co Ltd. yang melintang di dua titik Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) tidak gagal. Proses pendalaman untuk crossing I di kilometer poin 35-36 sudah selesai di minus 13 low water sping (LWS).
“Kata siapa gagal? Sudah berhasil kok untuk yang di crossing I. Sementara untuk yang di crossing II memang masih dalam proses karena adanya pembengkakan biaya,” ungkap Hadi Prasetyo, di Surabaya, Senin (24/10/2011).
Menurut Hadi, pendalalam pipa di crossing II kp 44-46 tersebut memang lebih panjang dan lebih dalam, sehingga biaya yang diperlukan juga lebih besar. Sementara jenis kapal yang dipergunakan dalam pengerjaannya juga lebih kuat lagi. Saat ini, lanjutnya, pendalaman untuk crossing II sudah mulai dilakukan dan sudah mencapai 30%.
“Kalau berapa investasi yang dikeluarkan, saya kurang tahu pasti. Namun saya tegaskan, ini akan dilakukan secara maksimal karena sudah dirapatkan di Kementerian Ekonomi. Kalau dalam agendanya sih pengerjaan untuk crossing II harus selesai pertengahan tahun depan,” tegasnya.
Ia juga menyatakan bahwa sebenarnya, posisi pipa tersebut memang harus dipindahkan dan tidak hanya didalamkan. Dan langkah pemindahan tersebut sudah menjadi komitmen dari BP Migas agar alur di Pelabuhan Tanjung Perak tidak terkendala.
“Kalau kapan pelaksanaannya saya belum mengetahui pastinya. Tapi intinya pipa tetap harus dipindahkan,” pungkas Hadi. kbc6
sumber: http://www.kabarbisnis.com/read/2823864