SURABAYA, KOMPAS.com — Kondisi cuaca yang masih buruk mengakibatkan tertahannya kapal roro di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Macetnya pelayaran dari dan ke Pelabuhan Tanjung Perak, mengakibatkan truk pengangkut bahan makanan dan barang konsumsi menumpuk Terminal Jamrud Selatan.
Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Edi Priyanto mengatakan, dengan cuaca seperti saat ini kapal roro tidak berani berlayar.
Kondisi gelombang tinggi disertai hujan sudah berlangsung sejak minggu kedua Januari. “Kini cuaca justru semakin buruk sehingga kapal roro yang umumnya mengangkut kebutuhan pokok antarpulau dilarang berlayar,” kata Edi, Jumat (3/2/2012), di Surabaya.
Menurut Edi, jika pada awal Januari penumpukan truk di pelabuhan selama sepekan mencapai 75 unit, kini bertambah sehingga lahan parkir untuk menampung truk di pelabuhan sesak. Dalam tiga hari terakhir, ada sekitar 100 lebih truk tidak terangkut karena kapal tidak berlayar.
Kapal tersebut rata-rata tertunda keberangkatannya di Tanjung Perak, dan bahkan tertahan di luar pulau karena tidak bisa kembali ke pelabuhan. “Dengan tinggi gelombang mencapai 5 meter seperti ini izin berlayar juga sulit untuk diperoleh. Hanya kapal besar yang diizinkan berlayar,” ujarnya.
Truk umumnya mengangkut barang dengan tujuan Pulau Kalimantan, seperti Kumai, Sampit, dan Balikpapan. Dengan situasi cuaca yang tidak bisa diprediksi, barang yang diangkut umumnya yang tidak cepat busuk sehingga kerugian pengusaha bisa diminimalisasi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, memperkirakan cuaca buruk dengan angin kencang disertai hujan dan gelombang tinggi masih berlangsung hingga akhir Februari 2012.
sumber:http://regional.kompas.com/read/2012/02/03/20180439/Kapal.Roro.Masih.Tertahan.di.Tanjung.Perak