SURABAYA, kabarbisnis.com: Kondisi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) harus segera direvitalisasi. Selain tren kapal yang masuk semakin besar, potensi kapal pesiar besar yang bisa ditarik juga sangat terbuka. Namun, saat ini, potensi tersebut akan terganjal jika alur tidak diperdalam dan dilebarkan lantaran kapal besar tidak bisa masuk. Alhasil, pengembangan ekonomi bisa terhambat.
“Memang untuk saat ini, hanya kapal pesiar kecil saja yang bisa masuk. Kalau kapal pesiar besar dengan ribuan penumpang belum bisa masuk karena kondisi tidak memungkinkan,” ujar Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Edi Priyanto, di Surabaya, Jumat (3/2/2012).
Saat ini, lanjut Edi, kapal yang bisa masuk ke Tanjung Perak Surabaya hanya kapal dengan draf maksimal 8,5 meter karena kedalaman alur di kisaran 9,5 meter. Sementara di beberapa titik juga harus diberlakukan one way atau satu jalur karena kondisi sangat sempit.
“Ada beberapa titik yang cukup sempit sehingga kapal tidak bisa dua arah. Kapal harus antri dan tidak bisa berpapasan. Titik ini memang lebih dari satu tempat,” katanya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, sebenarnya Pelindo III sudah berkirim surat ke Menteri Perhubungan agar revitalisasi Tanjung Perak segera dilaksanakan. Pasalnya, persoalan alur adalah tanggung jawab pemerintah pusat, sedangkan Pelindo III hanya bertanggung jawab terhadap kedalaman kolam.
“Kami juga sudah menawarkan berbagai opsi jika memang pemerintah tidak memiliki dana yang cukup besar. Bisa dengan menggandeng BUMN atau bisa juga sinergi dengan pihak swasta. Semuanya terbuka dan bisa dilaksanakan, seperti yang sudah kami terapkan di alur Barito atau pembangunan tol di Bali,” katanya.
Namun sejauh ini surat tersebut belum ada balasan. Pelindo berharap, pemerintah secepatnya memutuskan hal tersebut dan secepatnya juga merealisasikan agar arus kapal dan barang di Tanjung Perak segera bisa membaik.
“Paling tidak 2012 atau maksimal awal 2013 bisa direalisasikan sehingga 2014 sudah selesai. Kalau tidak segera dilaksanakan, tidak hanya pelabuhan Tanjung Perak saja yang terkendala, pelabuhan di Socah (Bangkalan, Madura) yang diproyeksikan akan beroperasi pada tahun 2014 juga bakal tak bisa beroperasi,” ujar Edi. kbc6
sumber:http://www.kabarbisnis.com/read/2826119