Hanya Dientangkan di Bawah Laut, Ancam Arus Pelayaran
ALUR Pelayaran Barat Surabaya (APBS) terancam bahaya kecelakaan. Sebab, di lokasi tersebut terbentang kabel listrik bawah laut milik PLN yang terpasang melintang di area perairan.
Diketahui, pipa kodeko yang berisi kabel pasokan listrik yang mengalir ke pulau Madura selama ini tidak ditanam di dalam tanah. Namun, hanya dibentangkan di dasar laut. Praktis, kondisi di perairan Barat Surabaya tersebut menjadi rawan kecelakaan.
Akibatnya, hal itu memantik reaksi sejumlah perusahaan pelayaran yang merasa dirugikan atas tertanamnya kabel laut tersebut. Mereka berharap, ada jaminan dari pemerintah atas kenyamanan dan keamanan di lintasan APBS.
Terkait dengan kerawanan itu, Humas Pelindo III, Edi Priyanto menyampaikan, memang pengusaha pelayaran banyak dirugikan dengan adanya kabel bawah laut tersebut. Namun yang terpenting, kata Edi, PLN harus segera menanam kabel listrik bertegangan tinggi tersebut dengan kedalaman yang sesuai.
“Kalau nggak salah, secara bertahap PLN mulai merelokasi kabel listrik itu di Suramadu. Yang terpenting agar arus pelayaran kapal besar aman adalah PLN harus segera mendalamkan penanaman kabel bawah laut itu,” ujarnya kepada LIcom, Kamis Sore (9/6/2011).
Lebih tajam, Kepala Kantor Syahbandar Kelas Utama Pelabuhan Tanjung Perak Capt Erwin Rosmali mengkritisi, kabel milik PLN tersebut penanamannya tidak sesuai prosedur. Sebab, bukan tidak mungkin kapal yang berlayar melintas di jalur APBS bisa terjebak dalam lilitan kabel.
”Seharusnya wilayah APBS tidak terdapat hambatan apapun. Kawasan tersebut merupakan jalur lalu lintas pelayaran dari dan keluar pelabuhan,” kata Rosmali seraya mengatakan bahwa seharusnya perairan alur Pelayaran Barat harus bebas hambatan. RID/LI-10
sumber: http://www.lensaindonesia.com/view.php?ID=30097