JAKARTA – PT Pelindo III berharap pembangunan akses jalan tol Serangan-Tanjung Benoa Bali, dapat memberi kontribusi peningkatan arus bongkar muat sebesar 20%.
“Kita berharap Pelindo III bisa mematok kenaikan arus bongkar muat peti kemas sebesar 10 persen ketika proyek jalan tol itu selesai. Bukan itu saja, tentu saja juga untuk mendukung pengembangan pariwisata di Bali,” ujar Humas Pelindo III Edi Priyanto di Jakarta, Jumat.
Saat ini Pelindo III terlibat dalam konsorsium proyek jalan tol sepanjang 11,5 km dengan mengucurkan dana sekitar Rp500 miliar atau sekitar 20% saham dari proyek yang menuju akses ke pelabuhan ini.
Pelindo III bersinergi dengan PT Jasa Marga, PT Angkasapura I dan PT Pengembangan Pariwisata Bali dengan total nilai investasi sekitar Rp1,7 triliun, dan rencananya mulai dilaksanakan awal November tahun ini.
Edi mengatakan sinergi ini untuk memperkuat kompetensi konsorsium dalam pembangunan konstruksi. Pelindo III (Persero) dan Angkasa Pura I memiliki akses pengembangan kawasan pelabuhan dan bandara di kawasan tersebut. Sedangkan posisi JSMR dalam pengembangan jalan tol, yang menguasai sekitar 60% saham dalam perusahaan gabungan itu.
Selain itu, perusahaan gabungan itu juga dimiliki oleh masing-masing PT Angkasa Pura I sebesar 10%, Bali Tourism Development 1%, Hutama Karya 2%, Wijaya Karya 5%, dan Adhi Karya 2%.
Konsorsium diharuskan untuk menyiapkan ekuitas sebesar 30% dari total nilai, yaitu sekitar Rp700 miliar. “Rencananya akan dikerjakan pada awal November tahun ini yang diperkirakan selesai pada 2013,” ujar Edi.
Edi menambahkan rencananya, jalan di Tanjung Benoa, Badung, akan dibangun melewati hutan bakau sepanjang dua kilometer (km) dan menyusuri tepi pantai sepanjang 2,3 kilometer atau menghabiskan lahan sekitar 5,40 hektare (ha).
Sedangkan badan jalan di Pulau Serangan, Denpasar, melewati lahan milik PT Bali Tourism Development Corporation sepanjang 2,6 km atau 1,70 ha.
Untuk jembatan akan dibangun pada aliran Selat Benoa-Selat Badung dengan panjang alur 350 meter. Untuk bentang utama jembatan 2.140 meter dengan ambang batas bawah 35 meter dan ambang atas 45,92 meter. Panjang jalan dan jembatan seluruhnya 9,91 km, lebih pendek dari rencana awal sepanjang 11,5 km. (gor/ant)
sumber: http://www.investor.co.id/infrastructure/tol-serangan-tanjung-benoa-diharapkan-tingkatkan-arus-bongkar-muat-20/21458