DENPASAR – Pemerintah tengah menata 25 pelabuhan di Indonesia agar bisa digunakan sandar kapal pesiar. Langkah itu untuk mengakomodasi meningkatnya tren kunjungan wisatawan ke Indonesia melalui kapal pesiar. ”Kita ingin tunjukkan keseriusan, terutama dengan kesiapan infrastruktur,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu saat menjadi pembicara dalam acara International Cruise Workshop di Kuta, Bali, kemarin.
Dalam acara yang dihadiri operator kapal pesiar dunia itu, Marie menyatakan, saat ini sudah ada 10 pelabuhan yang mulai dikembangkan untuk dermaga kapal pesiar di antaranya Benoa (Denpasar),Tanjung Perak (Surabaya), Tanjung Mas (Semarang),Belawan (Medan), dan Soekarno-Hatta (Makassar). Penataan juga dilakukan di kawasan terminal, akses jalan, dan kesiapan transportasi. Ini agar wisatawan dari kapal pesiar bisa menuju destinasi yang akan dikunjungi dengan nyaman. ”Jangan hanya dermaga yang siap, sementara terminal dan transportasinya masih semrawut,”imbuhnya.
Dengan pengembangan pelabuhan itu, Marie optimistis tahun ini Indonesia bisa disinggahi 200 kapal pesiar dengan target jumlah kunjungan 119.000 orang.Pada 2015 tingkat kunjungan dari kapal pesiar ditargetkan mencapai 500.000 orang. Meski angka itu jauh dari total target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 8 juta tahun ini, Marie menegaskan, prospek pariwisata kapal pesiar jangan hanya dilihat dari jumlah penumpang yang datang.
”Ingat, 80% dari jumlah penumpang yang ada akan kembali berkunjung dan akan tinggal lebih lama. Belum lagi setiap kapal pesiar yang datang juga membawa kru yang jumlahnya bisa sampai setengah dari jumlah penumpang dan multiplier effect lainnya,” tandasnya. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono yang ikut menjadi pembicara menyatakan, pemerintah mengalokasikan dana Rp3 triliun untuk membangun 25 pelabuhan itu.
Anggarannya diambilkan dari proyek MP3EI Koridor V Wilayah Indonesia Timur. Pembenahan yang dilakukan yakni pendalaman air laut di dermaga, alur pelayaran, sarana bantu navigasi,dan pemecah gelombang sehingga memungkinkan kapal pesiar bisa sandar. ”Pelabuhan Benoa menjadi prioritas dan April 2013 sudah bisa digunakan untuk bersandar kapal pesiar ukuran besar,”ungkapnya.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Djarwo Sujanto mengaku sudah mempersiapkan sarana dan prasarana berstandar internasional yang dijadikan prioritas pelabuhan kapal pesiar.”Kami secara bertahap sudah mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kesiapan kunjungan kapal pesiar,”katanya.
General Manager PT Pelindo III Cabang Benoa Iwan Sabatini mengatakan,kunjungan kapal pesiar tahun lalu sudah melampaui target 28 unit.”Tahun ini kapal pesiar yang singgah di Pelabuhan Benoa ditarget sebanyak 40 unit,dengan rata-rata mengangkut 1.600- 2.000 wisatawan,”tuturnya. miftachul chusna/ant
sumber:http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/486081/