Badan Koodinasi Penanaman Modal (BKPM), telah mencatatkan investasi sebesar Rp 20.36 triliun pada tahun 2008 lalu. Mayoritas investasi tersebut disumbang dari PMA (Penanaman Modal Asing) yang mencapai US$ 14.87 milyar lebih, sementara untuk PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) hanya sebesarUS$1.69 milyar.
Mahendra Siregar, Deputi Bidang Investasi Kantor Menteri Koordinator Perekonomian, menyatakan pemerintah akan memperhatikan rekomendasi dari EuroCham dengan meningkatkan iklim investasi.
”Pemerintah telah terbuka untuk menerima setiap keluhan dan rekomendasi dari para pengusaha yang beroperasi di Indonesia. Kami akan membahas keluhan mereka pada rapat koordinasi yang disebut Klub Ekuin [yang terdiri dari para pejabat departemen dan instansi yang terkait],” ujarnya.
M Luthfi, Kepala BKPM, memprediksi bahwa pertumbuhan investasi kemungkinan merosot sekitar 11 persen pada tahun ini (2009). ”Pertumbuhan Investasi akan turun hingga 11 persen, dari pertumbuhan 20.5 persen pada tahun 2008,” katanya.
Meski demikian, Bambang Susantono, Deputi Bidang Infrastruktur Kantor Menteri Koordinator Perekonomian, menyatakan kalau pemerintah akan mengantisipasi menurunnya pertumbuhan investasi itu dengan meyiapkan Rp 8.4 triliun dana stimulus untuk proyek-proyek infrastruktur penting.
”Misalnya untuk infrastruktur kereta api, jalan-jalan, pelabuhan-pelabuhan dan bandara-bandara, sebagai tambahan untuk lebih daripada Rp 90 triliun telah dicadangkan untuk proyek-proyek infrastruktur pada APBN tahun ini, ” kata Bambang. Sementara itu Edy Putra Irawadi, Deputi Bidang Industri dan Perdagangan, menegaskan pemerintah akan tetap mendorong reformasi regulasi diberbagai bidang ekonomi di tengah melemahnya ekonomi global.(dan)