Corporate
Secretary
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) [email protected]
INVESTASI BUMN MELONJAK 18,75%
Tanggal Kirim:24 Juli 09
JAKARTA: Belanja investasi sektor BUMN diperkirakan mencapai Rp152 triliun pada tahun ini, naik 18,75% dari nilai belanja pada tahun lalu Rp128 triliun. Kenaikan investasi itu diharapkan bisa menggerakkan perekonomian.
Meneg BUMN Sofyan A. Djalil mengatakan kinerja BUMN secara bertahap terus tumbuh seiring dengan peningkatan efisiensi dan laba.
“Peran penting BUMN lebih terlihat strategis di tengah tekanan krisis global,” ujarnya ketika berbicara dalam peresmian kantor baru PT Garuda Indonesia di area perkantoran M-1, Bandara Soekarno Hatta, kemarin.
Menurut dia, peranan BUMN dalam menggerakkan perekonomian negara terlihat dari pertumbuhan belanja investasi yang melonjak dari Rp32 triliun pada 2004 menjadi Rp128 triliun pada 2008.
Kontribusi dividen perusahaan pelat merah terhadap penerimaan negara melonjak 300% dari di bawah Rp10 triliun pada 2004 menjadi Rp29 triliun pada 2008, seiring dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 77% dari Rp44 triliun menjadi Rp78 triliun pada 2008. Total aset BUMN hingga akhir 2008 mencapai Rp1.964 triliun, dan total utang yang dicatat oleh perusahaan milik pemerintah hingga periode itu sebesar Rp1.412 triliun.
Sekretaris Kementerian BUMN M. Said Didu beberapa waktu lalu menuturkan total pendapatan seluruh BUMN selama 2008 mencapai Rp1.200 triliun.
“Total modal saham pemerintah di BUMN hingga akhir 2008 mencapai Rp521,3 triliun. Dengan total modal itu, BUMN menyetor dividen dan pajak Rp240 triliun.” Saat ini terdapat 139 BUMN dan dari jumlah itu perusahaan yang menyumbang pendapatan besar di antaranya PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Pertamina (Persero), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Departemen Perindustrian memproyeksikan dapat menyerap hingga 60% atau Rp91,2 triliun dari total investasi BUMN pa-da 2009. Penyerapan investasi itu untuk meningkatkan penyerapan produk dan jasa dari industri dalam negeri.
Sekretaris Jenderal Depperin Agus Tjahajana Wirakusumah optimistis besarnya penyerapan produk dan jasa lokal tersebut dapat terwujud mengingat Sofyan A. Djalil dan Menteri Perindustrian Fahmi Idris menyepakati kerja sama optimalisasi penggunaan produksi dalam negeri.
Profesionalisme BUMN
Di Banten, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjanjikan untuk menjaga pola pemilihan manajemen BUMN agar dikelola berdasarkan faktor profesionalitas dan bebas dari kepentingan politik. “Pemilihan CEO, para pimpinan BUMN [yang dilakukan saat ini] saya kira sudah benar. Semua berdasarkan kapabilitas, integritas, merit system, tidak ada yang di drop oleh siapa pun,” ujarnya saat meresmikan kantor baru PT Garuda Indonesia di area perkantoran M-1 Bandara Soekarno Hatta, kemarin.
Presiden optimistis kebijakan itu akan membuat BUMN dikelola profesional oleh pimpinan perusahaan yang berkompeten sesuai dengan bidangnya.(ndul)