SEMARANG : INSA Semarang masih bisu soal rencana kenaikan tarif layanan bongkar muat kontainer, menyusul belum ditanggapinya tiga opsi yang diajukan manajemen TPKS sejak Desember 2009. 

Manajer Operasi Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Mursidi mengatakan hingga kini INSA belum memberikan jawaban apapun terhadap surat manajemen yang menawarkan tiga opsi kenaikan tarif.

Bahkan, dia menambahkan koordinasi dengan Indonesian National Shipowners Association (INSA) saat ini juga terkesan terputus, meski pihaknya sudah lama menjalin hubungan baik dengan asosiasi perusahaan pelayaran itu.

Tiga opsi kenaikan tarif itu antara lain kenaikan pada Januari-Maret 2010 sebagai opsi pertama untuk kontainer 20 feet menjadi US$76 dari saat ini US$70.

Opsi kedua kenaikan pada April-Agustus 2010 untuk kontainer 20 feet menjadi US$78, sedangkan opsi ketiga kenaikan pada September mencapai US$80 untuk kontainer 20 feet, atau diserahkan kepada direksi (pusat) dan Dephub, sekaligus menjadikannya sama dengan Surabaya.

Menurut dia, tiga opsi yang diberikan tersebut ditengarai sudah sangat memberikan kelonggaran, dari rencana semula kenaikan pada 1 Desember 2009, maksimal 1 Januari 2010.

“INSA masih bisu soal kenaikan tarif yang ditawarkan manajemen TPKS. Kami berharap mereka dapat segera menanggapi opsi yang diajukan, atau setidaknya ada konfirmasi untuk dilakukan koordinasi [negosiasi] lagi,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.

Ketua INSA BPC Semarang Eddy Raharto menuturkan hingga kini pihaknya memang belum membalas surat dari manajemen TPKS karena belum sepakat dengan opsi yang diajukan, terutama di awal tahun yang dianggap tidak tepat waktunya.

Tidak tepatnya waktu itu mengingat saat ini sebagai proses recovery cost [pemulihan] seluruh pengguna jasa, terutama anggota INSA dari kondisi sebelumnya yang terpukul akibat krisis global.(sumber:bisnis/ndul)