PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)
 
27 Januari 2010
TPK BANJARMASIN SIAP BEROPERASI
26 Januari 2010
INSA MEMINTA PENUNDAAN TARIF PETIKEMAS
25 Januari 2010
ARUS BARANG LEWAT LAUT TURUN 8,07%
25 Januari 2010
PELINDO LUNCURKAN BUKU KEPELABUHANAN
25 Januari 2010
KOMPETISI FUTSAL PIALA PELINDO III CUP DIBUKA
22 Januari 2010
26 PELABUHAN SIAP LAYANI IMPOR ASAL CHINA
22 Januari 2010
PRODUKSI EKSPOR TPKS TURUN 9,62%
21 Januari 2010
INSA SEMARANG BELUM TANGGAPI SOAL TARIF
21 Januari 2010
TPKS PESIMIS ACFTA DONGKRAK PRODUKSI
20 Januari 2010
PELABUHAN TRISAKTI PUNYA PESAING
Berita Per Bulan:
  Lihat buku tamu
  Isi buku tamu
  QPR
  PPKB Online
  LINK TERKAIT:
  PELINDO I
  PELINDO II
  PELINDO IV
  DEPARTEMEN PERHUBUNGAN RI
  BUMN RI
  Jumlah pengunjung : 64187
  Pengunjung online : 6
  Corporate Secretary
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)
[email protected]
TPKS PESIMIS ACFTA DONGKRAK PRODUKSI
Tanggal Kirim:21 Januari 10
SEMARANG : Manajemen Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) menyatakan pesimistis produksi bongkar muat kontainer 2010 mampu melampaui realisasi 2009, meski ACFTA berpotensi mendongkrak kinerja impor. Pesimistis tersebut juga menyusul produksi bongkar muat kontainer ekspor-impor selama 2009 yang mengalami penurunan 5,6% menjadi 356.461 twenty equivalent unit’s (TEU’s) dibandingkan dengan tahun sebelumnya mencapai 373.644 TEU’s. Manajer Operasi TPKS Mursidi mengatakan penurunan produksi pada 2009 itu disebabkan anjloknya arus pengiriman barang baik ekspor maupun impor akibat krisis global, terutama pada kuartal pertama, meski selanjutnya relatif membaik. Namun, dia menambahkan realisasi 2009 itu tercatat melampaui taksasi [taksiran potensi] sebesar 343.309 TEU’s [104,26%] dan target sebesar 332.449 TEU’s [110,33%]. Dengan penurunan produksi tersebut, pihak manajemen TPKS tahun ini tidak berani menargetkan terlalu tinggi, hanya 355.323 TEU’s, atau mengalami penurunan 0,32% dari 2009. “Kami tidak berani menargetkan terlalu tinggi, meski dampak krisis global ditengarai sudah lewat, ditambah proyeksi membaiknya kondisi perekonomian dan pelaksanaan ACFTA,” ujarnya kemarin. Mursidi menuturkan pelaksanaan Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA) yang dimulai tahun ini memang berpotensi mendongkrak kinerja impor, sedangkan ekspor relatif stabil. Potensinya tersebut, dia melanjutkan terutama dengan proyeksi membanjirnya berbagai produk China di negara ini, termasuk di Semarang [Jateng] yang sudah dikhawatirkan banyak kalangan, khususnya pengusaha.(sumber:bisnis/ndul)
Berita lain pada bulan ini: