JAKARTA (bisnis.com): INSA meminta pengelola pelabuhan di seluruh Indonesia menunda rencana menaikkan tarif peti kemas sampai sektor ini pulih setelah anjlok akibat dampak diterpa krisis ekonomi global.
Ketua DPP INSA Johnson W. Sutjipto mengatakan sejumlah pengelola pelabuhan di dunia seperti Singapura, Hong Kong dan India memberikan potongan tarif peti kemas hingga 20% setelah volume barang turun sejak akhir 2008 lalu.
Menurut dia, pelabuhan di Indonesia seharusnya meniru kebijakan negara-negara tersebut supaya arus peti kemas tidak turun. “Agar arus peti kemas nai, tarif seharusnya tetap atau bahkan diturunkan,” katanya kepada Bisnis.com hari ini.
Dia menjelaskan seharusnya saat arus peti kemas turun, tarif ikut diturunkan supaya pemakai jasa tetap berminat menggunakan jasa peti kemas, tidak seperti sekarang malah di sejumlah pelabuhan akan dinaikkan.
“Saat arus peti kemas turun, lalu perusahaan dikompensasi dengan menaikkan tarif, maka kebijakan itu adalah tidak tepat karena prinsip tersebut bertolak belakang dengan hokum ekonomi,” katanya.
Menyinggung soal rencana kenaikan tarif peti kemas Semarang (TPKS), Johnson meminta agar mereka menunda sampai kondisi muatan peti kemas di dalam negeri kembali normal. “Kalau sudah normal, tidak masalah.”(sumber:bisnis/dan)