SURABAYA, kabarbisnis.com: PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menargetkan pada tahun 2013 seluruh cabang perseroan akan mendapatkan predikat sehat.
‘Kami targetkan, seluruh cabang akan sehat di 2013 nanti. Sementara saat ini kami berupaya menyehatkan empat cabang, yaitu cabang Celukan Bawang, Kumai, Kupang, dan Lembar,’ kata Direktur Utama PT Pelindo III, Djarwo Surjanto di Surabaya, Senin (15/3/10).
Djarwo mengatakan, untuk Kumai, saat ini sudah mulai membaik. Bahkan dari target rugi 2009 sebesar Rp600 juta, malah sudah mencapai laba sekitar Rp1,4 miliar. Hal ini ditunjang dengan semakin meningkatnya aktifitas bongkar muat di pelabuhan tersebut.
Sementara pelabuhan Lembar yang pada beberapa tahun yang lalu masih merugi, pada tahun 2009 kemarin sudah mulai menunjukkan perbaikan. Dari target rugi sebesar Rp86 juta ternyata malah mendapatkan laba sekitar Rp380 juta akibat meningkatnya jumlah kapal cruiser yang bersandar di sana.
‘Selama Januari hingga Maret 2010 ini saja, jumlah kapal cruiser yang sudah bersandar mencapai 7 unit kapal. Dan kami mentargetkan di 2010 ada sekitar 15 kapal cruiser yang akan bersandar,’ tambah Kepala Humas Pelindo III, Iwan Sabatini.
Sehingga, lanjutnya, saat ini jumlah pelabuhan yang berada di bawah pengelolaan Pelindo III yang masih merugi mencapai sekitar 6 cabang. Yaitu cabang Pelabuhan Probolinggo, Tegal, Celukan Bawang, Kupang, Bima dan cabang Maumere. Diperkirakan, kerugian dari ke enam pelabuhan tersebut lebih dari 1,8 miliar.
Upaya penyehatan tersebut, lanjut Iwan, dengan melakukan pemangkasan terhadap biaya yang tidak diperlukan dan juga dengan melakukan inovasi pendapatan dan terobosan proyek baru.
‘Masing-masing wilayah di sekitar pelabuhan kan punya potensi yang cukup banyak, untuk itu, kami berharap seluruh cabang bisa bersinergi dengan pemerintah daerah setempat seperti yang telah dilakukan oleh cabang Bima,’ kata Iwan.
Menurut Iwan, saat ini cabang Bima telah bekerjasama dengan Pemkab setempat dalam hal jalur transportasi untuk komoditas jarak. Sebab di sekitar pelabuhan Bima terdapat perkebunan jarak untuk produksi bioetanol.
‘GM Cabang Bima sudah melakukan komunikasi dengan Pemkab setempat dan sudah ada kesepakatan untuk menggunakan pelabuhan Badas sebagai jalur transportasi untuk proses pengiriman produksi jarak tersebut,’ ungkapnya. kbc6
sumber:kabarbisnis.com