Pelabuhan Benoa menjadi tempat sejarah “Semangat Bahari” dengan telah dianugrahkan Rob Rama Rambini yang mempunyai nama lengkap Mahindra Wondowisastro dengan mencatatkan diri dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai WNI pertama yang berhasil mengarungi samudera seorang diri dari California, Amerika Serikat ke Benoa di Pulau Dewata.
Penghargaan Muri No.4810/R.MURI/IV/2011 itu, diserahkan oleh perwakilan museum tersebut kepada Rob Rama Rambini, disaksikan Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar di Pelabuhan Serambi Mariana Benoa, didampingi Iwan Sabatini, GM Pelindo III Benoa di pada 3/4/2011 pagi dini hari..
Menurut Rama “Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia dan semua pihak, dan Saya ingin bertemu dengan ibu yang sudah lama tidak berjumpa dan sudah 30 tahun tidak ke Indonesia. Saya hampir tertidur sampai di Bali, semua terasa baru,” katanya.
Sementara itu, Dirjen Pemasaran Kemenbudpar Sapta Nirwandar mengatakan, misi pelayaran Rob Rambini sangat memberi nilai positif bagi promosi pariwisata Indonesia, dan apa yang dilakukan Rob Rambini adalah bentuk usaha untuk memperlihatkan kepada dunia, bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar yang sangat berpotensi untuk bisa berkembang menjadi destinasi wisata berlayar atau maritim kelas dunia.”Kita harus bangga terhadap misinya Rob Rambini yang berhasil mengarungi samudera Pasifik seorang diri. Ini sebagai motivasi dan menumbuhkan semangat generasi muda. Prestasi yang dilakukan Rob Rambini sebagai bukti bahwa nenek moyang kita sebagai pelaut yang ulung,” katanya.Rob Rambini telah berlayar dari California ke Hawaii, kemudian melaju melalui Kepulauan Solomon, Vanuatu dan Karang Laut, lalu ke Port Moresby, Papua New Guinea.
Dia meninggalkan Port Moresby, 12 November 2010. Berlayar melalui perairan Indonesia, Rob Rambini mendarat selama sehari di Pulau Tanimbar, Saumlaki untuk memasok persediaan perbekalan.
Menurut Iwan Sabatini, GM Pelabuhan Benoa bahwa, kesiapan penyambutan acara ini telah dimulai Sabtu 2/4/2011 siang hari, namun ditunggu ternyata belum sampai di Benoa, menurut pantauan melalui Handy Talky saat akan memasuki Tanjung Benoa dirasakan perjalanan yang sangat sulit menjelang ke Bali. Dia harus beberapa kali melakukan pendaratan mendadak karena kondisi cuaca dan gelombang tinggi.
Tampak dalam penyambutan kedatangan pelayar solo ini, selain Dirjen Pemasaran Kemenbudpar Sapta Nirwandar, juga General Manager Pelindo III Benoa Iwan Sabatini, Kadis Pariwisata Bali Ida Bagus Kade Subhiksu, Putri Duta Pariwisata Indonesia dan undangan lainnya.
Menurut Iwan, zona marina kedepan akan dikhususkan untuk pengembangan marina, Bali sebagai tempat wisata akan banyak lagi kapal Cruise, small cruise, kapal jenis Yacht, kapal layar wisata yang labuh di Benoa. Pelindo III Cabang Benoa akan merencanakan pengembangan Zone Marina seluas 33,4 Hektar, area daratan tersebut akan diambil dari hasil pengerukan kolam dan alur wilayah pelabuhan Benoa, sehingga memperoleh manfaat memperdalam perairan sekaligus memperluas area Marina Benoa
(info.benoa-pelindo III).
Kapal Layar Kona, yang digunakan Rob Rama
