SURABAYA, kabarbisnis.com: Krisis nuklir di Jepang karena meledaknya reaktor nuklir Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima membuat kapal angkutan barang dari Jepang batal bersandar di Terminal Petikemas Surabaya (TPS).
Padahal kapal tersebut adalah kapal perdana yang direncanakan akan langsung melayani pengiriman barang Jepang-Surabaya, Surabaya-Jepang dengan kapasitas 700 boks.
“Kalau imbas dari bencana Jepang secara langsung pada arus barang di TPS memang tidak terlihat, namun ada satu kapal barang dengan rute langsung dari Jepang ke Surabaya yang rencananya akan mulai beroperasi bulan Maret lalu batal terlaksana. Mereka menunda sampai waktu yang tidak ditentukan,” ungkap Humas TPS Surabaya Wara Djatmika di Surabaya, Selasa (5/4/2011).
Selama ini, lanjutnya, arus barang dari dan ke Jepang melalui Tanjung Perak selalu dilayani dengan kapal dengan jalur pelayaran tidak langsung ke Jepang. Kadang ke Singapura dulu, setelah itu baru ke Osaka Jepang, begitu juga sebaliknya. Sehingga tren pengiriman barang dari dan ke Jepang tidak pernah terdeteksi secara pasti.
“Sebenarnya ada beberapa komoditas potensial yang dikirim ke sana, karena memang Jepang selama ini menjadi pasar potensial untuk produk unggulan Jatim, di antaranya produk perikanan, kertas, dan lain sebagainya,” ungkap Wara.
Bahkan, data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim dan Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, selama hampir dua dekade, Jepang selalu menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan kontribusi sekitar 20% terhadap total ekspor nonmigas Jatim.
Pada tahun 2010 realisasi ekspor nonmigas Jatim ke Jepang mencapai US$2,360 miliar, sementara impor Jatim dari Jepang hanya dikisaran US$943 juta atau mengalami surplus sebesar US$1,417 miliar.
Pada Januari-Februari 2011, ekspor Jatim ke Jepang mencapai US$497,067 juta, naik 53,88% dibanding periode yang sama 2010 yang hanya mencapai US$323,017 juta.
“Sehingga, kalau ada kapal yang bisa melayani pengiriman barang langsung dari dan ke Jepang, kami yakin kinerja ekspor Jatim akan semakin baik,” pungkasnya. kbc6
sumber: kabarbisnis.com