23 September 2008
TPKS MASUK SEBAGAI CALON PENERIMA PIALA CITRA PELAYANAN PRIMA
23 September 2008
ARUS MUDIK DARI LUAR JAWA KE SEMARANG NAIK
18 September 2008
PEMERINTAH HARUS STOP PENJUALAN BUMN DI 2008
18 September 2008
TAWARAN KERJA BUAT ATLET PON
18 September 2008
PETIKEMAS MULAI PADATI TANJUNG PERAK
16 September 2008
PEMERINTAH MINTA SETORAN DEVIDEN BUMN DIKURANGI
12 September 2008
KORSEL KUASAI ORDER KAPAL DUNIA
12 September 2008
PENGADAAN BARANG SESUAI PERMENEG BUMN NO 5/MBU/2008
12 September 2008
PELABUHAN III JUARA I PERTANDINGAN SEPAK BOLA HARHUBNAS 2008
08 September 2008
24 PELABUHAN DI INDONESIA LOLOS ISPS CODE
Berita Per Bulan:
  Lihat buku tamu
  Isi buku tamu
  LINK TERKAIT:
  PELINDO I
  PELINDO II
  PELINDO IV
  DEPARTEMEN PERHUBUNGAN RI
  BUMN RI
  Jumlah pengunjung : 14821
  Pengunjung online : 3
  Corporate Secretary
PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III
[email protected]
TPKS MASUK SEBAGAI CALON PENERIMA PIALA CITRA PELAYANAN PRIMA
Tanggal Kirim:23 September 08

TPKS merupakan salah satu Pelabuhan Cabang kebanggan yang dimiliki Pelindo III, kebijakan strategis Direksi Pelindo III bahwa TPKS mampu menjadi Operator Pelabuhan yang handal di Jawa Tengah cukup mengagumkan, Sesuai Pengumuman Hasil Penilaian Calon Penerima PIALA CITRA PELAYANAN PRIMA, dari Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, No. 31/D.V/PAN/9/2008, pada nomor urut 26 dan 27 adalah TPKS dan Terminal Penupang Jana Segara Sang Graha Pelabuhan Benoa Bali, dengan demikian Pelindo III ada dua cabang Pelabuhan yang telah masuk ungulan untuk meraih Piala Citra Pelayaran Prima, dari 251 Unit Pelayanan Publik (UPP) yang mempunyai kinerja baik dalam pelayanan kepada masyarakat. Dan yang mendapatkan calon penerima Piala Citra Pelayanan Prima adalah 80 UPP yang nantinya akan diberika oleh Presiden Republik Indonesia bulan Oktober 2008 mendatang.

Didalam mengoptimalkan pelayanan serta efisiensi biaya dalam mengelola Operasional, Akhir Juni 2008 lalu dua unit CC (Container Crane) yang semula dioperasikan oleh TPKS direlokasi ke Banjarmasin. Hal merupakan babak baru bagi unit usaha yang berada di Ibukota Provinsi Jawa Tengah tersebut. Dengan mengoperasikan lima unit CC, dengan salah satunya merupakan produk dari pabrik alat-alat berat Ishikawajima Heavy Industri (IHI) yang dirakit di Cilegon tahun 2007 diharapkan kinerja TPKS dapat lebih meningkat. Apalagi bila diingat bahwa dalam waktu dekat mendatang, dermaga TPKS yang saat ini berukuran 495 m dengan lebar 25 meter segera akan diperpanjang menjadi 600 meter. 
 
Berbagai investasi yang dilakukan oleh Pelindo III untuk TPKS memang sangat membantu kecepatan pelayanan. Tetapi pelanggan masih merasakan ada yang perlu ditingkatkan. Sebab dengan kondisi eksisting yang serba tanggung, layanan akan terasa kurang maksimal.
 
Dengan panjang dermaga 495 hanya dapat untuk melayani dua unit kapal sekaligus. Kalau nantinya diperpanjang menjadi 600 meter, juga tak berarti dapat melayani tiga kapal sekaligus, karena melihat rata-rata panjang kapal petikemas yang singgah di TPKS berukuran 190-210 meter maka untuk waktu mendatang masih akan kurang panjang dan masih memerlukan space lebih untuk pengamanan, dengan mengoperasikan lima unit CC, TPKS juga belum dapat memberikan layanan secara maksimal. Sebab idealnya untuk kecepatan bongkar muat, tiap kapal dilayani dengan dua unit CC. Jika kalau nantinya terjadi penambahan dermaga untuk sandar tiga unit kapal, salah satu kapal hanya akan dapat melakukan bongkar muat dengan dilayani 
 Lebih ideal Pelindo III harus melakukan investasi misal memperpanjang dermaga menjadi minimal 700 meter dan jumlah CC di TPKS ditambah menjadi enam unit. Tetapi hal itu mengandung konsekuensi penambahan alat-alat lain seperti RTG, stacker, forklift serta headtruck”.

Dukungan Hinterland

TPKS yang berada di Ibukota Provinsi Jawa Tengah serta mendapat dukungan dari Daerah Istimewa Jogyakarta, merupakan lokasi geografis yang sangat ideal. Selain karena pertumbuhan hinterlandnya yang terus berkembang, posisinya juga berada di lintasan moda transportasi darat, laut dan udara yang secara tradisionial menjadi factor pendorong tingginya mobilitas penduduk dan kelancaran distribusi serta konsolidasi komoditas yang diperlukan untuk ekspor maupun antar pulau.
 
“Moda transportasi darat sudah cukup mendukung, karena adanya jalur kereta api dari dan ke Surabaya, Bandung dan Jakarta serta angkutan truk dan bus ke semua jurusan di dalam maupun luar provinsi. Apalagi dalam waktu dekat nanti sudah akan dibuka jalan tol yang menghubungkan Semarang dengan Solo yang dengan sendirinya akan mamicu peningkatan ekspor-impor. Begitu juga dengan moda transportasi laut, dimana sudah terdapat kapal-kapal yang melayani jalur terjadual dari luar negeri, Jakarta, Surabaya, Kalimantan dan Sulawesi. Tetapi patut disayangkan kota Semarang belum terhubung dengan penerbangan ke dan dari Bali yang menjadi brand pariwisata dan perdagangan Indonesia. Kalau sudah ada jalur penerbangan langsung ke Bali, bisa diperkirakan akan bermunculan para brooker dan negosiator perdagangan ekspor dan ekspor bertaraf internasional”
 
Menurut Kahumas Pelindo III, Iwan Sabatini bahwa Realisasi ekspor langsung lewat TPKS saat ini, 80% masih hareus feeder lewat Singapura dan Portklang, dan 20% lainnya ekspor langsung ke negara tujuan. Angka tersebut merupakan peningkatan dari 18% yang dicapai pada trahun 2006. Dilihat dari jenis barang yang diekspor lewat TPKS saat ini, tertinggi masih didominasi furniture 34%. Benang 14%, tekstil 10%, garment 8%, kayu albasia 7%, papan 5%, handycraft 5%. Makanan dan minuman 4%, kopi 3% dan komoditi lainnya 10%. Negara tujuan ekspor dari TPKS meliputi AS (16%), Jepang (8%), Negeri Belanda (7%), Perancis (7%), Jerman (6%), Belgia (5%), Spanyol (5%), Australia (5%), Italia (5%), Inggris (3%), Malaysia (2%) dan Negara-negara lain (31%). 

ARUS PETIKEMAS DI TPKS 2001-2007
TAHUN       2001    2002      2003      2004      2005     2006     2007
TEU’s      272.611  315.071  318.073 355.009 353.679 370.108 385.095
Dalam RKA tahun 2008, arus bongkar muat di TPKS ditetapkan 407.680 TEU’s. 

 
TPKS memiliki komitmen untuk tetap bekerja keras tanpa harus merasa takut menghadapi perubahan-perubahan. Ini juga berarti menepis anggapan sementara orang yang berkata bahwa TPKS belum pantas mendapat sebutan terminal kelas dunia. Padahal didalam kenyataan, kapal-kapal yang berkunjung TPKS adalah kapal-kapal internasional dan bongkar muat di terminal ini seluruhnya terdiri dari komoditas ekspor-impor. 

 Dari segi pembinaan pegawai, TPKS telah siap menghadapi persaingan cukup ketat dengan sesama operator terminal, dimana semua pegawai harus mau memotivasi diri agar menguasai profesionalisme, loyalitas serta ketekunan bekerja sesuai masing-masing bidang yang menjadi tanggungjawabnya dan mengembangkan kebersamaan untuk memajukan perusahaan (Hum@s/dan)

Berita lain pada bulan ini:
1.ARUS MUDIK DARI LUAR JAWA KE SEMARANG NAIK   (23 September 08)
2.PEMERINTAH HARUS STOP PENJUALAN BUMN DI 2008   (18 September 08)
3.TAWARAN KERJA BUAT ATLET PON  (18 September 08)
4.PETIKEMAS MULAI PADATI TANJUNG PERAK   (18 September 08)
5.PEMERINTAH MINTA SETORAN DEVIDEN BUMN DIKURANGI   (16 September 08)
6.KORSEL KUASAI ORDER KAPAL DUNIA   (12 September 08)
7.PENGADAAN BARANG SESUAI PERMENEG BUMN NO 5/MBU/2008  (12 September 08)
8.PELABUHAN III JUARA I PERTANDINGAN SEPAK BOLA HARHUBNAS 2008  (12 September 08)
9.24 PELABUHAN DI INDONESIA LOLOS ISPS CODE  (08 September 08)
10.PRIVATISASI BELUM BERI KESEJAHTERAAN   (03 September 08)