Corporate
Secretary
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) [email protected]
TARGET LAJU EKSPOR 2009 DIREVISI – PERTUMBUHAN EKSPOR TH DEPAN DIPREDIKSI 5%
Tanggal Kirim:28 Juli 09
JAKARTA: Pemerintah merevisi naik target pertumbuhan volume ekspor nonmigas pada tahun ini dari minus 30% menjadi minus 15%, sejalan dengan pemulihan ekonomi global.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan transaksi perdagangan internasional mulai menggeliat seiring dengan mulai membaiknya perekonomian global. Hal ini juga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan volume ekspor nonmigas Tanah Air yang berpotensi naik dengan meningkatnya harga-harga komoditas.
“Jadi sepanjang tahun diperkirakan [volume ekspor] naik dari 30% menjadi minus 15%. Sepertinya itu sudah diajukan Menkeu ke DPR,” jelas dia seusai menghadiri pelantikan Darmin Nasution sebagai Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia, kemarin.(ndul)
Mendag sebelumnya memproyeksi kinerja ekspor nonmigas Indonesia pada tahun ini akan turun dari sisi volume sebesar 5%–10% dan dari sisi nilai minus 20%–30%. Kemudian, target ini kembali direvisi sehingga pertumbuhan volume ekspor nonmigas rata-rata 2009 menjadi minus 30%.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu yakin membaiknya perekonomian global menjadi dasar mulai merangkaknya ekspor. Kendati masih negatif pertumbuhannya, perlambatannya relatif menurun.
“Sekarang volume ekspor minus sekitar 20%, nantinya akan lebih rendah minusnya.”
Cadangan devisa
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A. Sarwono melihat peningkatan ekspor dapat mendongkrak cadangan devisa sehingga akan berpengaruh positif terhadap penguatan rupiah. Dia menilai penguatan rupiah yang berlebihan justru berpotensi memukul kinerja ekspor.
Untuk itu, Bank Indonesia akan menjaga agar pergerakan rupiah tidak menguat terlalu cepat.
Di sisi lain, Mari memperkirakan peningkatan volume ekspor pada tahun depan sekitar 20% daripada tahun ini, yakni dari minus 15% menjadi positif 5%. Hal ini sejalan dengan pemulihan ekonomi global dari krisis. “Pada 2010 ekspor kita sudah membaik. Pertumbuhan volumenya kemungkinan menjadi sekitar 5%.”