JAKARTA: Bappenas siap mencoret sejumlah daftar proyek-proyek yang sebelumnya telah diajukan Departemen Pekerjaan Umum (PU) dan Departemen Perhubungan (Dephub) untuk mendapatkan dana stimulus infrastruktur.
Paskah Suzetta, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, mengungkapkan banyak proyek-proyek yang telah diusulkan kedua kementerian/lembaga (K/L) tersebut ternyata merupakan proyek baru dan belum siap untuk ditenderkan.
Namun, proyek apa saja yang akan dicoret belum dapat diputuskan. Pasalnya, pemerintah masih melakukan verifikasi seluruh proyek infrastruktur yang telah diusulkan K/L penerima dana stimulus.
“Di PU dan Dephub, masih kita verifikasi kembali berbagai proyek terutama menyangkut lokasi sasaran dana stimulus. Ada program yang baru dan belum siap ditenderkan. Kemarin saya sudah sarankan sebaiknya dicoret saja,” tuturnya kemarin.
Menurut Paskah, kedua K/L tersebut perlu membuat usulan proyek-proyek dengan desain yang siap ditenderkan sehingga proses pengerjaannya dapat dilakukan dengan cepat.
Hal tersebut penting karena dana stimulus fiskal baik yang infrastruktur maupun noninfrastruktur yang telah dialokasikan pemerintah hanya dijatahkan hingga akhir tahun ini saja.
“Maunya kita kan begitu proyek diturunkan, bisa dicairkan dananya. Saya juga tidak izinkan proyek itu menjadi multiyears. Kita hanya berikan 1 tahun dan harus selesai semua. Kalau tidak selesai, dananya beku,” jelasnya.
Seperti diketahui, pemerintah telah mengalokasikan dana stimulus fiskal 2009 senilai Rp73,3 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp12,2 triliun dijatahkan untuk stimulus bidang infrastruktur.
Sejumlah K/L yang mendapat jatah dana stimulus infrastruktur itu, antara lain Departemen Pekerjaan Umum sebanyak Rp6,6 triliun untuk proyek penanganan bencana banjir Bengawan Solo, jaringan distribusi, instalasi air minum, jalan sentra produksi dan irigasi.
Selanjutnya Departemen Perhubungan Rp2,198 triliun untuk proyek rehabilitasi dan revitaliasai KA, railway, bandara, pelabuhan dan dermaga serta Departemen ESDM Rp500 miliar untuk transmisi jaringan gardu induk.(Hum@s-dan)