<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Batang; panose-1:2 3 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:바탕; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:auto; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 151388160 16 0 524288 0;} @font-face {font-family:”@Batang”; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:auto; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 151388160 16 0 524288 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:Batang;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:Batang;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
SURABAYA, kabarbisnis.com: Untuk melakukan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III membutuhkan investasi sebesar Rp450 miliar hingga Rp500 miliar.
“Kalau investasi proyek pelebaran dan pendalaman APBS ini kami perkirakan akan mencapai Rp450 milair hingga Rp500 miliar, tergantung memulai pengerjaan dengan kedalaman minus berapa, 12 meter atau langsung 14 meter,” ujar Direktur Utama PT Pelindo III Djarwo Suryanto seusai penandatanganan kesepakatan bersama antara Gubernur Jatim dan Pelindo III tentang pengelolaan APBS di Hotel Bumi Surabaya, Kamis (4/6/2010).
Menurut Djarwo, untuk merealisasikannya, Pelindo III bersama Gubernur Jatim akan mendirikan sebuah perusahaan bersama dalam pengelolahannya. Seperti yang telah dilakukan Pelindo III di Banjarmasin dalam proyek yang sama.
Di Banjarmasin, lanjutnya, Pelindo III bersama Provinsi setempat telah mendirikan perusahaan PT Ambang Barito Persada dengan sharing 60% untuk Pelindo III dan 40% untuk provinsi terkait.
“Kalau di sini, kami masih belum tahu prosentasenya akan seperti apa, sebab sekarang masih kami pelajari,” ungkapnya.
Sementara proroses pendalaman dan pelebaran yang sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2000 ini diperkirakan akan dimulai pada Januari 2011.
“Sekarang masih dalam proses studi kelayakan dan amdal, mungkin selesai 3 bulan lagi. Harapan kami Januari 2011 akan bisa mulai pengerjaan fisik,” terangnya.
Dalam perencanaannya, pelebaran APBS akan dilakukan hingga hingga 200 meter dari posisi saat ini yang hanya 100 meter dengan kedalaman 14 meter hingga 16 meter dari posisi 8,5 meter.
“Sebenarnya, kedalaman APBS saat ini mencapai 10 meter. Namun karena ada Pipa Kodeco, maka kedalamannya menjadi 8,5 meter,” ungkap Djarwo.
Djarwo berharap, keberadaan pipa Kodeco ini akan segera diatasi mengingat keberadaanya akan menghambat proyek revitalisasi APBS. Sebab, proyek ini mendesak dilakukan mengingat keberadaan APBS saat ini sudah mengalami pendangkalan dan sudah tidak kondusif lagi.
“Akibat pendangkalan tersebut, APBS hanya bisa dilewati satu kapal besar saja, sehingga arus pelayaran menjadi terhambat,”.
Saat ini, ungkapnya, frekuensi kapal yang melintas di APBS mencapai 31.000 kapal per tahun sementara kapasitas ideal APBS hanya mampu untuk 27.000 kapal pertahun. kbc6
sumber:kabarbisnis.com