Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan 95 persen produk domestik regional bruto (PDRB) berasal dari konstribusi sektor swasta. Sisanya 5 persen dari APBD artinya sektor swasta sangat berperan menggerakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2010.

“Peran sektor swasta sangat besar bagi perekonomian Jatim karena itu kami sangat membutuhkan akselerasi dari pelaku usaha,” ujarnya kepada beritajatim.com usai acara Coffe Morning Kadin Bertanya Gubernur Menjawab di Graha Kadin, Senin (31/5/2010).

Pada 2011 lanjut Soekarwo, Jatim menargetkan pertumbuhan ekonominya bisa mencapai 6,5 persen. Sedangkan pada triwulan pertama 2010 ekonomi Jatim tumbuh 5,8 persen kendati kucuran anggaran dari APBD untuk menggerakkan ekonomi belum mencair.

Soekarwo menambahkan, dari 95 persen PDRB Provinsi Jatim sebagian besar dari berasal dari konstribusi sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini menandakan sektor tersebut patut didukung untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jatim.

Untuk itu lanjut dia, guna mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi pihaknya bakal melakukan kebijakan ekonomi untuk meminimalisir disparitas antar wilayah. Maksudnya, kepala daerah yang tidak fokus ke pembangunan ekonomi tidak akan mendapat bagian hasil pajak. “Saya mohon APBD diprioritaskan untuk percepatan ekonomi dan jangan digunakan untuk membiayai sepak bola,” tuturnya.

Prioritas percepatan pembangunan ekonomi kata Soekarwo, layak dikedepankan mengingat saat ini masih terdapat 5,8 juta masyarakat Jatim masuk kategori pengangguran terbuka. “Untuk mengentas pengangguran ini biarlah saya yang urus. Pelaku usaha tetap fokus ke pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya. [dny/kun]

sumber:beritajatim.com