JAKARTA(Bisnis.com): Kementerian BUMN hingga awal Juni tahun ini hanya menyerap 21% dari total anggaran yang dialokasikan sepanjang tahun ini sebesar Rp114,2 miliar.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar menuturkan jumlah anggaran yang terserap itu setara dengan Rp24,09 miliar.

Ada sejumlah penyebab rendahnya penyerapan anggaran di Kementerian BUMN.

“Salah satunya adalah proses tender pada beberapa kegiatan masih berlangsung. Selain itu, pekerjaan konsultan baru pada tahap awal sehingga belum ada tagihan,” ujarnya hari ini.

Menurut dia, beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya penyerapan anggaran adalah berlanja honor atas kegiatan yang dilakukan belum direalisasikan dan belum adanya kepastian atas pengadaan peralatan kantor.

Sejumlah program Kementerian BUMN yang direalisasikan anggarannya adalah program penerapan good corporate governance (GCG) sebesar Rp13,71 miliar atau terealisasi 32,12% atas dana yang dialokasikan sebesar Rp36,20 miliar.

Program lainnya adalah peningkatan kualitas pelayanan publik yang hanya terealisasi sebesar Rp1,77 miliar atau 4,6% dari dana yang dialokasikan sebesar Rp17,25 miliar.

Program pembinaan pengembangan BUMN yang mendapat alokasi dana sebesar Rp55,46 miliar, hanya terserap sebesar Rp6,93 miliar, atau setara 8,39%.

Program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara meny rap dana sebesar Rp13,71 miliar atau 32% dari dana yang dialokasikan Rp36,20 miliar. (wiw)

sumber:bisnis.com