SURABAYA, kabarbisnis.com: PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III berharap pengoperasian Terminal Bagendang Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mampu membawa dampak positif bagi perekonomian.
Kahumas Pelindo III Iwan Sabatini mengatakan, beroperasinya Terminal Bagendang Multipurpose akan membawa multiplier effect bagi Kotawaringin Timur secara umum, dan masyarakat di sekitar Bagendang khususnya.
“Dengan semakin intensnya kegiatan operasional bongkar muat di pelabuhan, akan terbuka lapangan pekerjaan baru, serta menjadikan kota Sampit sebagai pintu gerbang perekonomian Kalimantan Tengah,” jelas Iwan di Surabaya, Kamis (17/6/2010).
Dia menambahkan, pada 2009 Pelabuhan Sampit yang mengandalkan Sungai Mentaya di Kalimantan Selatan telah mampu menghandling 27.238 Teus, dan kunjungan kapal sekitar 4.200 kapal. Sedangkan arus barang mencapai 4 juta Ton, untuk arus penumpang sekitar 208.000 penumpang.
Ke depan, sambung Iwan, pelabuhan Sampit akan semakin berkembang di mana telah didukung dengan terminal crude palm oil (CPO). Pelabuhan Sampit ini diharapkan pada tahun 2010 ini dapat meraup laba sebesar Rp2,5 miliar.
Iwan menuturkan, Pelabuhan Sampit awal Juni 2010 telah melaksanakan soft opening untuk kegiatan bongkar muat petikemas. Handling awal dilakukan KM Meratus Barito voy 20 yang memuat 154 kontainer dan telah dihandling oleh Pelindo III cabang Sampit. Kegiatan bongkar muat petikemas ini menandai kesiapan Sampit sebagai terminal operator dalam rangka menyongsong pemberlakuan UU no. 17/2008 yang mengamanatkan sebagai terminal operator.
Kegiatan bongkar muat ini sementara didukung oleh fasilitas peralatan bongkar muat berupa 1 unit reach stacker(RS), 2 unit head truck dan chassis, serta 1 unit forklift, dan tidak lama akan didatangkan lagi alat berupa 1 unit RS dan 2 unit Head truck beserta chasisnya. “Pengalihan kegiatan petikemas dari Pelabuhan (kota) Sampit ke Bagendang ini bertujuan untuk memberikan manfaat bagi pengguna jasa utamanya dari segi pelayanan mengingat dermaga yang memang didesain untuk kegiatan petikemas,” katanya.
Pelabuhan Bagendang, juga menyediakan fasilitas container yard (lapangan penumpukan) yang lebih luas untuk dapat menampung lebih banyak petikemas dan gudang penumpukan yang sewaktu-waktu siap digunakan.
Dengan aktifnya kegiatan petikemas ke Bagendang, akan berdampak pada peningkatan produktifitas bongkar muat, sehingga waktu kapal di pelabuhan juga akan semakin cepat. “Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap penurunan biaya operasioanal kapal yang selanjutnya akan menurunkan ongkos pengiriman barang melalui petikemas,” imbuhnya. kbc2
sumber:kabarbisnis.com