AKARTA, kabarbisnis.com: Menteri BUMN, Mustafa Abubakar mengakui hingga awal Juni 2010, realisasi penyerapan anggaran Kementerian BUMN (KemenBUMN) belum maksimal, masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan banyaknya tender yang sedang berlangsung. Akibatnya, belum ada tagihan yang masuk.
‘Banyak tender belum dijalankan. Jika sudah ada yang jalan, tagihan juga belum masuk. Beli-membeli barang tidak bisa sekaligus. Rencananya Juni-Juli ini akan dipertinggi lagi. Misalnya, pembelian barang, anggaran perjalanan dan rehab gedung. Jadi semua itu masih dalam proses tender,’ kata Menteri BUMN usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/6/2010).
Juga, sambung menteri, masih terdapat bintang atas pengadaan peralatan kantor, hingga kini masih diproses di Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan dan Belanja honor yang terkait dengan output kegiatan sebagian besar masih belum direalisasikan.
Dijelaskan, pagu anggaran Kementerian BUMN tahun 2010 mencapai Rp 114,2 miliar, ditambah APBN-P sebesar Rp 52 miliar sehingga totalnya mencapai Rp 166,2 miliar. Hingga awal Juni 2010, dana yang terserap sebesar Rp 24,1 miliar atau baru 21,10%.
“Memang dibandingkan departemen atau kementerian lain juga masih sekitar itu antara 15-20%, jadi termasuk kita yang lebih tinggi,” ucapnya.
Dikatakan, dari lima program yang diusung Kementerian BUMN sepanjang 2010, penyerapan anggaran terbesar pada pelaksanaan program penerapan kepemerintahan yang baik. Dana yang diserap mencapai Rp 13,710 miliar atau sekitar 32,12% dari pagu anggaran yang sebesar Rp 36,206 miliar.
Disusul, belanja program Peningkatan Sarana dan Prasarana sebesar Rp855 juta dari pagu yang tersedia Rp4 miliar. Bahkan, realisasi penyerapan terbesar terjadi pada sekretariat sebesar 27,29% atau sebesar Rp19,6 miliar dari Pagu Rp71,978 miliar.
Juga realisasi anggaran pada Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, Energi, dan Telekomunikasi yang baru Rp170,9 juta atau 5,78% dari pagu anggaran Rp2,959 miliar. Kbc10
sumber:kabarbisnis.com